Monday, June 20, 2016

Budaya dan Budaya dan Sejarah Televisi Masuk Ke Aceh Pertama Kali- Sejarah dan Wisata Aceh- Sejarah dan Wisata Aceh- Sejarah dan Wisata Aceh

Budaya dan Budaya dan Sejarah Televisi Masuk Ke Aceh Pertama Kali- Sejarah dan Wisata Aceh- Sejarah dan Wisata Aceh- Sejarah dan Wisata Aceh




Nanggroe Aceh - Semua
orang juga tahu bahwa televisi merupakan teknologi audio visual yang bisa
menampilkan gambar bergerak dan mengeluarkan suara. Sekarang televisi bukanlah
hal baru, semua rumah memiliki televisi dan bahkan ada sekelompok orang yang
menganggap bahwa televisi sudah mulai kuno. Apalagi dengan hadirnya internet
yang menjelma sebagai kebutuhan primer manusia. Akan tetapi ada

Sunday, June 12, 2016

Rencong, Senjata Pusaka Masyarakat Aceh

Rencong, Senjata Pusaka Masyarakat Aceh

Asoelhok - Rencong atau Rincong atau Rintjoeng merupakan senjata pusaka bagi rakyat Aceh sebagai simbol keberanian, keperkasaan, pertahanan diri dan kepahlawanan aceh dari abad ke abad.

Menurut salah satu sumber Rencong telah dikenal pada awal Islam Kesultanan di abad ke-13.
Dijaman Kerajaan Aceh Darussalam rencong ini tidak pernah lepas dari hampir setiap pinggang ( selalu diselipkan dipinggang depan ) rakyat Aceh yang rata-rata punya keberanian luar biasa baik pria maupun wanita karena rencong ini bagi orang Aceh ibarat tentara dengan bedilnya yang merupakan simbol keberanian, kebesaran, ketinggian martabat dan keperkasaan orang Aceh sehingga orang-orang portugis atau portugal harus berpikir panjang untuk mendekati orang Aceh.di masa ini Rencong mempunyai tingkatan yang menjadi ciri khas strata nasyarakat, untuk seorang Raj/Sulthan dan Ratu/Sulthanah untuk sarungnya terbuat dari gading dan untuk belatinya terbuat dari emas hingga sampai ke strata masyarakat bawah untuk sarung terbuat dari dari tanduk kerbau ataupun kayu dan untuk belati terbuat dari kuningan atau besi putih tergantung kemampuan ekonomi masing-masing.
Aceh, Keduri Tanpa Terikat Waktu

Aceh, Keduri Tanpa Terikat Waktu

http://fokusaceh.blogspot.com/2013/04/aceh-keduri-tanpa-terikat-waktu.htmlAsoelhok ~ Kenduri tak mengenal musim di Aceh. Bahkan, di kala perang, kenduri tetap berjalan. Begitulah, lewat kenduri orang Aceh saling mengikatkan diri.

Aroma kenduri Maulid tercium di awal pagi di Desa Pupu, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, pertengahan Februari lalu. Lepas subuh, Aisyah (51) dan Mardianah (38) sibuk menyiapkan aneka masakan yang akan dibawa ke meunasah (musala) tempat kenduri berlangsung. Tangan mereka cekatan membungkus nasi berbentuk kerucut dengan daun pisang batu.
Keripik, Oleh-oleh Bireuen

Keripik, Oleh-oleh Bireuen

Penjual Keripik Bireuen
Keripik pisang yang diolah dari pisang monyet dan pisang kepok itu disajikan dengan rasa manis dan asin. Sedangkan keripik ubi punya pilihan rasa original, rasa jagung, dan pedas. Sementara keripik sukun digoreng dengan satu rasa yaitu rasa original. Semua jenis keripik itu dijual di kios yang dibangun berderetan di kiri dan kanan jalan mulai dari kawasan Cot Gapu sampai ke Cot Keutapang, Bireuen.
Nagasari (Cipuga), Kuliner Jajanan Khas Kabupaten Bireuen

Nagasari (Cipuga), Kuliner Jajanan Khas Kabupaten Bireuen

Nagasari Cipuga (sumber foto : tribunnews)
Kota Bireuen tak hanya dikenal dengan oleh-oleh khas keripik seperti keripik pisang, ubi, dan sukun. Tetapi juga penghasil nagasari yang cukup populer saat ini. Nagasari khas Bireuen mulai dibicarakan banyak kalangan, terutama para tamu yang singgah sejenak ke Kota Juang itu, baik dari Jakarta, Medan, serta warga Aceh yang melintasi jalan nasional Banda Aceh – Medan.
Tidak sulit menemukan kue yang dibalut daun pisang itu. Mereka tersusun di atas meja sepanjang gerai kue di depan terminal Bireuen, tepatnya di Jalan Letda Ishak Ibrahim (sebelumnya Jalan Pasar Ikan Lama). Pemandangan yang memikat hati untuk segera mencicipinya. Aroma bungkusannya pun cukup kentara.
Sate Matang, Kuliner Khas Kabupaten Bireuen.

Sate Matang, Kuliner Khas Kabupaten Bireuen.

Sate Matang-Bireuen
Asoelhoek- Sate adalah termasuk makanan yang paling banyak penggemarnya. Hampir semua orang pernah mencicipi kuliner yang berbahan dasar daging ini. Daging yang ditusuk di lidi atau bambu ini merupakan makanan yang sangat populer di Nusantara.
Indonesia yang kaya akan suku, tradisi, dan cara memasak telah melahirkan berbagai jenis sate, di antaranya sate Padang, sate Maduran, dan berbagai sate lainnya. Nah, di Aceh juga terdapat kuliner sate yang tidak kalah enak dengan sate dari daerah lain.