Friday, March 18, 2016

Sultan Ali Mughayat Syah

Sultan Ali Mughayat Syah

Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah adalah pendiri kerajaan dan sultan pertama kesultanan aceh yang memimpin aceh dari tahun 1514 sampai dengan beliau tutup usia yaitu pada tahun 1530.
Menurut yang saya abaca di artikel wikipedia , mulai tahun 1520 Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah memulai kampanye militer untuk menguasai bagian utara Sumatra. kampanye pertamnaya adalah  Daya, disebelah barat laut yang menurut Tome Pires belum mengenal Islam. Selanjutnya Pasukan tersebut melanjutkan pertempurannya kewilayah pantai timur. sebagaimana kita ketahui pada saat itu di bagian pantai timur memiliki banyak rempah-rempah dan emas. dan pada saat itu juga Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah membangun pelabuhan-pelabuhan untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan juga untuk kekuatan militer laut.
Adapun selanjutnya, Deli dan Aru merupakan target utama untuk melakukan penyerangan untuk memperluas kekuasaan , penyerangan ini merupakan penyerangan terakhir yang dilakukan oleh Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah untuk memperluas daerahnya. Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah juga mampu mengusir garnisun portugis yang sudah merajalela di kawasan Pedir (Pidie) dan Pasai. kemudian pada tahun 1824 pasukan Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah menyerang Aru, namun usaha sultan gagal, karena berhasil dikalahkan oleh armada portugis. Selain mengancam portugis sebagai pemilik kekuasaan laut pada saat itu. pasukan Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah juga mengancam kesultanan johor yang juga sebagai kekuatan militer laut di kawasan itu. Pada tahun 1521 kesultanan aceh diperluas sampai ke pidie , dan pada tahun 1524 ke pasai dan aru, kemunidan menyusul perlak, tamiang dan lamuri. kesultanan aceh Darussalam merupakan kelanjutan dari kesultanan samudra pasai yang hancur pada abad ke 14.
Ada beberapa versi sejarah lain yang menyebutkan terbentuknya kerajaan Aceh Darussalam. menurut hikayat aceh yang saya kutip dari buku Aceh sepanjang Abad menyebutkan aceh Darussalam adalah persatuan dua kerajaan yang masing-masing dipimpin oleh sultan muzaffar syah dari pidie dan raja inayat syah dari aceh besar , mereka itu merupakan 2 bersaudara. suatu saat pecah peperangan antara keduanya, dan dimenangi oleh muzaffar syah yang berasal dari pidie, akhirnya dia menyatukan pidie dan aceh besar. lantas demikian dia memberinya nama Aceh Darussalam.
Ajidar matsyah menyebutkan dalam Bukunya, Jatuh Bangun Kerajaan islam di Aceh,  bahwa kesultanan aceh Darussalam membawakan enam kerajaan islam kecil, kerajaan-kerajaan itu antara lain : kerajaan perlak, kerajaan samudra pasai, kerajaan tamiang, kerajaan pidie, kerajaan indrapura, dan kerajaan indrajaya. kitab bustanus salitin, kitab kronik raja-raja aceh, menyebut sultan ali mughayat syah sebagai sultan aceh yang pertama. ia mendirikan kesultanan aceh dengan menyatukan kerajaan-kerajaan kecil tersebut. pusat kesultanan aceh Darussalam adalah kuta raja yang sekarang sering di sebut dengan kota banda aceh, banda aceh memiliki Bandar niaga yang besar karena mempunyai pelabuhan yang bisa merapatnya kapal-kapal besar pada saat itu tepatnya pada abad ke 16. pelabuhan banda aceh mudah dirapati oleh berbagai jenis kapal dagang. maka oleh sebab itulah aceh semakin ramai, apalagi sejak malaka jatuh ke tangan portugis,   para saudagar-sudagar muslim lebih memilih berlabuh ke pelabuhan banda aceh. tak hanya pedagang muslim, pedagang asing non portugis juga ikut berlabuh ke pelabuhan banda aceh, sehingga kesultanan aceh mempunyai banyak keuntungan pada masa itu.
sumber : http://aneukgeureugok.blogspot.co.id/2015/04/sultan-ali-mughayat-syah.html

SHARE THIS

Author:

Facebook Comment